Maskapai penerbangan berbiaya rendah (low-cost carrier/LCC) Citilink Indonesia menyambut baik keputusan Kementerian Perhubungan yang akan menghapuskan tiket penerbangan murah dengan menetapkan tarif batas bawah tiket penerbangan sebesar 40 persen dari tarif batas atas.
Vice President Corporate Communications Citilink Indonesia Benny Siga Butarbutar mengatakan bahwa keputusan itu tidak akan berpengaruh terhadap bisnis Citilink. “Kami menyambut baik hal itu. Bagi Citilink, itu tidak berpengaruh banyak karena dari awalnya sudah mengusung konsep premium LCC,” ungkap Benny.
Menurut Benny, dengan mengusung konsep premium LCC, Citilink Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia itu tetap mengutamakan aspek keselamatan. Bahkan Benny mengklaim standar keselamatan yang diterapkan Citilink sama dengan Garuda Indonesia. “Itulah kenapa kita tidak selalu perang harga. Kita membangun strategi, dan akhirnya berhasil,” ujarnya.
Benny menuturkan, keberhasilan Citilink itu terlihat dari tingkat okupansi penerbangan rata-rata mencapai 82 persen dari kapasitas kursi di pesawat sepanjang tahun 2014, sementara tingkat ketepatan waktu rata-rata penerbangan Citilink mencapai 83 persen. “Masyarakat sekarang ini sudah cerdas. Mana yang menjadi pilihan mereka, yang aman dan nyaman. Itu pasti yang akan mereka pilih meskipun harganya lebih tinggi,” kata Benny.
Foto: Tri Setyo Wijanarko/PhotoV2.com for Indo-Aviation.com
0 komentar:
Posting Komentar